Thursday, October 6, 2011

Ini ceritaku, apa ceritamu hari ini…? (Part 1)

Hormatilah ABRI

April Tahun 2009 dapet kerjaan proyek RTRW Kab. Purbalingga dari PT. Asca Magasida, jadi tukang gambar, dari foto citra satelit di jadiin peta digital, males sebenernya tuh, aku merasa masih kecil, masih belum cukup ilmu, pikar pikir pikar pikir pikar pikir pikar pikir
Dalam benakku… (ky lagunya PADI ya…?) terbesit “Ilmu bisa di dapat sambil bekerja, asalkan ada Semangat dan Tanggung jawab. Okelahkalobegitu ,langsung aku minta data awal, dari peta dasar (RBI) purbalingga, citra satelit, aku olah pake software ERMAPPER n ArcView beberapa minggu, setelah selesai, langkah selanjutnya mencocokkan hasil peta buatanku dengan yang ada di lapangan, barang kali di petaku lahan permukiman, sekarang jadi makam, yang dulu makam sekarang jadi lokalisasi…. Ya g? (gak ada yang gak mungkin)


Survey ke purbalingga, pake mobil tuh berangkat jam 5 pagi, dari kos jam 4 menuju kantor di tembalang pake motor… sampai kantor motorpun di parkir di dalam rumah Tim Leader Pak Agus Rochani (dosen Planologi Unissula paling ganteng kata temen-temen), di kantor briefing sebentang dengan TIM yaitu Pak Agus, Bu Epy (Dosen Unissula juga, mantan Kajur Planologi), Mbak Ana (Alumni Planologi Unissula yang sekarang jadi dosen-pinter bgt beliau), Sutoto (Alumni Planologi Unissula angkatan 2004), 1 ank KP (dr Undip) n mas supir. Setelah 15 menit TIMpun berangkat menuju Purbalingga. 3-4 jam perjalanan mampirlah ke pom bensin yang paling deket dengan BAPPEDA Purbalingga buat merapikan diri soalnya harus paparan dulu di BAPPEDA sebelum survey, khusus aku WAJIB cuci muka (maklum orang desa katrok, klo naik mobil enak dikit ya tidur pulaaaaaz)… 
Di Kantor BAPPEDA liat Pak Agus, Bu Epy, n Mb Ana presentasinya bagus, penyampaiannya enak, paparannya mengena baget deh….. wah…wah… (klo kata bondan tuh nendang banget bumbunya…) hebat banget beliau-beliau ini… kapaaaaan aku bisa gitu ya……. Setelah paparan selesai eh ternyata menuju Hotel buat cek in 3 kamar….  Hotelnya bagus, unik, suasana bali coy, banyak kain kotak kotak item putih, banyak patung, n ada tandatangan artis yang pernah nginep di situ, kamarku bekas artis juga lho …....
(ra’ sombong ki….).


Ke esokkan harinya sebagian TIM (aku, sutoto, Mb Ana, 1 ank KP, n mas supir) baru berangkat survey pake mobil tentunya, muter-muter kita di purbalingga buat mencocokan peta buatanku, sampai kita tak terasa menuju kaki Gunung Slamet, GPS menginformasikan ketinggian >1000 mdpl, dingin tuh daerah tapi sejuuuuuk baget (klo di semarang dah buat tempat mojok tuh), berhentilah TIM di tempat yang agak sepi untuk istirahat sekaligus poto-poto (biasa…..bt ganti poto propil FB)….hahaha…. untuk hari ini cukup….kitapun pulang ke hotel.

Esok harinya aku n sutoto survey, kami berdua pake motor tuh, langkah pertama harus ke pusat kota/alun-alun modal peta dasar, GPS Garmin 60CSX, alat tulis, n kamera digital aja, bergerak menembus jalan, selip kanan kiri, lirik sana sini (ono cewek ayu sitik yo di gasak’ilah….) maklum anak muda….



Akhirnya sampailah di komplek militer daerah purbalingga, buat ngetrack GPS posisi lapangan udara TNI, lagi enak2nya naik motor eh…dipanggil sama salah satu Pak Tentara yang ada di pos jaga, pas itu kita gak bawa surat survey untuk TNI (Bappeda g ngluarin itu), hanya bawa surat survey wilayah purbalingga dari BAPPEDA tuh, ditanyain ini itu g jelas, jaket n helm dipaksa harus dicopot tuh, dimarahin tuh sama 3 bapak tentara, keringat dingin pun keluar…..aduh…piye ki …..takut…. habis kata-kata kami pergi aja dari situ.. (kabuuuuur……)


   Selanjutnya kami ke monumen Sudirman, alhamdulillah di monumen itu warganya baik-baik semua (gak kaya di komplek ABRI)… setelah ngetrack GPS posisi monumen, kami menuju lereng perbukitan disitu, karena di peta buatanku g jelas (makanya harus disurvey langsung)… lerengnya curam banget, motor kami hampir g kuat (maklumlah, sutoto badannya segede gajah lampung)… apa boleh buat, motor di titipin ke warga situ, trus kami jalan kaki, cm mau liat sungai yang ada di bukit, eh tak tahunya kami tersesat bingung mau kemana (buntu jalannya)… kita tanya-tanya sama warga situ (inget pesen orang tua “malu bertanya sesat di jalan”) sampailah ke lokasi parkir motor, eh malah lokasinya deket, kami aja yang bingung n sok tau…. Data n lokasi sudah di tangan, pulanglah kami menuju hotel…..



Hari berikutnya kami pulang ke Semarang….. koreksi peta gabungin sama data GPS n selesailah tugasku di proyek RTRW Kabupaten Purbalingga 2009.






Ini ceritaku, apa ceritamu hari ini…? 

NB: klik 'Post a comment' untuk mengomentari


Saturday, October 1, 2011

PERNAHKAH TERBERSIT KOTA TANPA PERENCANAAN

Perencanaan sesungguhya berkaitan dengan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang terbatas, untuk dimanfaatkan mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal perencanaan wilayah, pentingnya perencanaan disebabkan faktor-faktor sebagai berikut:

Pertama, banyak di antara potensi wilayah yang terbatas jumlahnya dan juga tidak dapat dapat diperbaharui. Kalaupun ada yang masih mungkin untuk diperbarui akan memerlukan waktu yang cukup lama dan biayanya cukup besar. Bayangkan jika potensi wilayah ini tidak direncanakan penggunaannya dengan baik, maka akan terjadi semacam kepunahan potensi. Potensi yang dimaksud antara lain menyangkut luas wilayah, sumber air bersih yang tersedia, bahan tambang yang sudah terkuras, luas hutan penyangga yang menciut, luas jalur hijau yang menciut, tanah longsor, atau permukaan tanah yang terkena erosi.

Kedua, kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan manusia. Perencanaan kembali diperlukan agar tidak terjadi perubahan yang tak terkendali. Jika hal itu telah terjadi walaupun kemudian diketahui bahwa hal itu salah, akan sulit untuk mengembalikannya pada keadaan semula yang dapat ditoleransi.
 
Ketiga, kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali. Hal ini misalnya adanya penggunaan lahan yang tidak terencana ataupun salah dalam perencanaan. Walaupun kemudian diketahui dampaknya negatif tetapi sulit untuk diperbaiki atau ditata kembali. Hal ini terjadi karena dalam penggunaan lahan telah melekat berbagai kepentingan yang tidak ingin dilepas oleh pengguna lahan tersebut. Misalnya, masyarakat yang sudah terlanjur membangun rumah di jalur hijau atau daerah yang terkena banjir tahunan.

Keempat, Potensi wilayah berupa pemberian alam maupun hasil karya manusia di masa lalu adalah aset yang harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dalam jangka panjang dan bersifat langgeng. Untuk mencapai hal ini maka pemanfaatan aset itu haruslah direncanakan secara menyeluruh dengan cermat.

Kelima, tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian dari masyarakat yang berdomisili di wilayah tersebut, di mana kedua hal tersebut adalah saling mempengaruhi. Masyarakat yang tidak berdisiplin (tidak mematuhi aturan yang berlaku) cenderung membuat wilayahnya tidak tertata, tetapi di sisi lain wilayah yang tidak tertata juga cenderung membuat masyarakatnya tidak disiplin.



By. fitrawan umar
diposkan oleh  Bendoet Kabarbagus 
on PLANULA

blogger templates 3 columns | Make Money Online